"Kebersihan adalah bagian dari IMAN" (Al-Hadits).
Sebagian dari Kita, mungkin lebih mentafsirkan dalil diatas sebagai anjuran untuk bersih secara Fisik.
Padahal, maknanya sangat luas, yang juga mencakup Kebersihan secara Psikis / Mental, atau BERSIH HATI.
Hati Kita senantiasa BERSIH jika Hati Kita selalu BAHAGIA dan TERBUKA.
Dengan Hati yang TERBUKA, Kita bisa mengeluarkan / membuang Kotoran-kotoran dari dalam Hati Kita keluar.
Dengan Hati yang TERBUKA, Kita juga bisa berbagi KEBAHAGIAN dari dalam Hati tersebut pada lainnya. Dengan saling berbagi KEBAHAGIAAN, maka akan semakin terwujud PERSATUAN yang semakin mempererat kerjasama diantara anak Bangsa dalam membangun secara fisik maupun PSIKIS menuju KEJAYAAN.
Dan, dengan selalu membersihkan Hati, membuang Kotoran-kotorannya keluar, serta menyebarkan KEBAHAGIAAN yang ada didalam Hati, maka Hati Kita senantiasa memiliki ruang yang lega untuk diisi kembali dengan KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN dari YANG MAHA BIJAKSANA.
Untuk mengaplikasikannnya, Kita bisa memulai dengan 4M, yaitu:
1. Mulai dari Diri Sendiri, Lama-lama akan menular ke yang lainnya.
2. Mulai dari yang paling Mudah, Lama-lama akan semakin meluas hingga yang sebelumnya dikira sulit namun ternyata dirasa mudah juga.
3. Mulai dari yang kecil-kecil, Lama-lama akan membesar tanpa terasa.
4. Mulai SAAT INI, Lama-lama akan keterusan dan menjadi KEBIASAAN.
Bayangkan jika Mayoritas Umat di Negeri ini mengaplikasikan Salah satu bagian dari Iman tersebut, baik BERSIH secara fisik maupun BERSIH secara PSIKIS (BERSIH HATI). Negara Kitapun bakal lebih "TATA, TENTREM, KERTO, RAHARJO". Semakin bersih dari kemiskinan mental, Semakin bersih dari Korupsi, Semakin bersih dari nafsu angkara murka, dan lain sebagainya. Dan Kitapun meraih KEJAYAAN.
Salam BERSIH HATI..
Catatan dari : Bpk Rizal Sulistyo Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar