. FORSAMAN: April 2010
Selamat Datang di Blog Forsaman Semoga Bisa Bermanfaat Kami Mohon Kritik Dan Sarannya Buat Kemajuan Bersama

Senin, 12 April 2010

Hidup Tak Semudah Bermain Rubik

Rubik. Benda yang memiliki warna-warna berbeda di keenam sisinya. Dengan sisi-sisi yang bisa diputar ke segala arah. Depan, belakang, samping, sesuka kita. Semua bisa memutarnya. Tak terkecuali. Bahkan anak berusia satu tahun pun bisa melakukannya. Namun, saat sudah teracak tak sembarang orang bisa mengembalikan ke bentuk dan formasi semula. Hanya orang-orang yang tahu rumusnya yang bisa. Rumus ini disebut algoritma, berupa urutan arah putaran yang menghasilkan bentuk yang diinginkan.

Ya, namanya rubik. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikannya. Mulai dari metode yang paling mudah untuk pemula, hingga metode lanjut yang bisa membuat pening kepala karena begitu banyak algoritma yang harus dipelajari dan dihafalkan. Namun seacak-acaknya rubik, pada akhirnya pasti bisa diselesaikan dan dikembalikan ke bentuk semula.

Orang awan yang tidak tahu tentang rubik, biasanya menganggap orang yang mampu menyelesaikan rubik yang sudah acak adalah sosok yang hebat. Terkadang decak kagum akan muncul dari mulut mereka. Bagi orang yang sudah tau metodenya, menyelesaikan rubik itu perkara yang mudah. Tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam, paling hanya hitungan menit bahkan detik.

Saya sering menggambarkan bahwa hidup saya ini seperti rubik. Dan sang Pencipta adalah seorang cuber handal. Seringkali dalam kehidupan kita yang nyaman dan baik-baik saja akan muncul berbagai macam permasalahan yang akhirnya mengobrak-abrik tatanan. Rubik yang tadinya tersusun bagus diacak sedemikian rupa oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Saya menjadi bingung, tidak tahu bagaimana cara mengembalikannya ke formasi semula. Saya meminta pertolongan banyak banyak orang, namun mereka semakin memperparah keadaan, rubik itu semakin acak. Dan hanya Sang Cuber lah yang mampu membetulkan posisinya. Secara perlahan rubik itu diputar-putar. Hingga akhirnya kembali lagi seperti semula.

Terkadang ada beberapa orang yang meremehkan saya saat saya mencoba menyelesaikan rubik. Hingga pada akhirnya saat saya sudah menyelesaikan rubik itu mereka akan terdiam. Seperti itulah hidup saya. Kadang banyak orang meremehkan kemampuan saya dalam melakukan sesuatu, bahkan dalam menyelesaikan masalah-masalah saya. Namun, pada akhirnya mereka akan terdiam saat saya mampu membuktikan bahwa saya bisa. Tak perlu pakai perkataan. Tindakan mempu menjadi narasi yang tebalnya mencapai beratus-ratus halaman.

Namun saat kesombongan saya muncul, terkadang saya ingin pamer pada semuanya bahwa saya bisa. Saya mengejar waktu, mengacak rubik dengan terburu-buru. Hingga pada akhirnya catatan waktu saya malah lebih buruk dibandingkan saat saya bermain dengan hati yang tenang tanpa bermaksud pamer maupun memburu waktu. Bukankah dalam hidup pun kita harus seperti itu? Menyelesaikan semua hal dan masalah dengan pikiran yang tenang dan hati bersih. Hingga akhirnya hasil terbaiklah yang akan di dapat.

Hidup memang tidak semudah bermain rubik. Namun, ada banyak pelajaran berharga yang diperoleh dari permainan rubik dalam memaknai hidup. Dan rubik, mampu mewakili sebagian kecil hidup saya.

Sumber : kompasiana.com

Tuntutan Sutradara

Dalam setiap tayangan televisi maupun film banyak terjadi adegan adegan yang sebenarnya tidak menggambarkan kehidupan asli yang pemain atau artis. sang pemain banyak dituntut untuk dapat memerankan sebagai orang lain sesuai tuntutan skenario atau tuntutan sutradara. karena sudah terikat kontrak atau ikatan dengan sang sutradara atau produktion.

Berbagai tuntutan adegan dijalanin tanpa hambatan, misalnya sang artis bukan perokok, tapi dalam tuntutan sutradara, sang artis harus bisa merokok. maka sang artis berjuang untuk belajar merokok sehingga terlihat mahir dalam merokok saat akting. walaupun hal ini melawan atau bertentangan dengan kehidupannya, tuntutan sutradara ini harus dapat dipenuhi. contoh lain misalnya saat sang artis yang biasa berdandan dengan pakaian minimalis harus menggunakan pakaian yang serba tertutup atau busanan muslim. atas tuntutan sutradara pula sang artis bisa menggunakan pakaian yang serba tertutup, walau pun setelah acara syuting selesai mereka kembali menggunakan pakaian yang alakadarnya. ini semua karena tuntutan sutradara yang harus dipenuhi.

Jadi intinya untuk terus dapat bertahan tampil di media, sang artis harus dapat melakoni atau memerankan semua tuntutan sutradara, disuruh jungkir balik, nurut. disuruh guling guling nurut, disuruh seperti orang gila nurut, disuruh apa aja harus diturutin. asal tidak keluar dari norma aja semua tuntutan sutradara harus diturutin.

tahukan kita siapa sutradara dijagad raya ini ???
yang menciptakan kita didunia….
yang menciptakan langit dan bumi dan seisinya..
yang menggerakkan siang dan malam..
yang bisa membuat kita bahagia dan sedih..
yang bisa membuat kita tertawa dan menangis (menangis beneran lho)..
yang memberikan kita rizki..
yang memberikan kita penghidupan..
yang memberikan kita iman dan taqwa..

Allah-lah sutradara di alam semesta ini, dengan kebesarannya, dengan kekuasaannya, dengan kekayaannya, dengan kebijaksanaannya, dengan kelembutannya, dengan ke-esa-annya, dengan keadilannya, tidak ada didunia ini yang luput dari aturan main dan tuntutan skenario yang telah di susun oleh Allah azza wa jalla. Allah telah mengatur panggung sandiwara ini, Allah telah mengatur peran dengan menciptakan manusia, menciptakan binatang, menciptakan jin dan malaikat. dan Allah telah membagi peran masing masing sesuai dengan porsi mereka, tidak ada yang tumpang tindih atau berebut peran. hanya saja diantara masing masing peran terjadi saling mempengaruhi sehingga kadang terjadi penyimpangan penyimpangan dalam adegan adegan atau skenario.

Tapi manusia memang makluk yang paling tidak sopan, seharusnya setiap tuntutan skenario harus dipenuhi??? bahkan tuntutan sutradara harus dilaksanakan, dipatuhi, kalo gak bisa ya.. dipelajari dulu, baru dijalankan. ini tuntutan sutradara lho…

Misalnya dalam skenario Allah meminta kita sebagai orang muslim dituntut sutradara untuk menjalankan sholat 5 waktu. ternyata dalam adegan yang terjadi kita dipengaruhi oleh yang pemeran lain yaitu setan yang mengajak kita untuk tidak melaksanakan sholat. sutradara melihat kita tidak melaksanakan tuntutan skenario, apajadinya dengan sang sutradara…. tentu akan marah, marah besar. jika kita masih tidak bisa memenuhi tuntutan skenario tentu kita akan diputuskan kontraknya, tentu kita akan dilaknat dan kita akan dijerumuskan di tempat yang tidak kita inginkan karena tidak bisa memenuhi tuntutan skenario sutradara. tetapi bila ternyata kita bisa memperbaiki peran kita dan dapat membuat sutradara kembali tersenyum, maka sang sutradara akan mengangkat derajat kita lebih tinggi lagi. mengabulkan tuntutan kita. insya allah.
Masih setiakah kita dengan tuntutan sutradara alam ini…..?

Orang yg bahagia itu akan selalu menyediakan waktu utk membaca karena membaca itu sumber hikmah,
menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu muziknya jiwa.
menyediakan waktu berfikir karena berfikir itu pokoknya kemajuan.menyediakan waktu untuk beramal ,karena beramal itu pangkal kejayaan.
menyediakan waktu untuk bersenda gurau karena bersenda gurau itu akan membuat muda selalu &menyediakan waktu beribadah itu adlh ibu dr segala ketenangan jiwa

Minggu, 11 April 2010

Hati - Hati Dengan Ucapan Salam

Mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan “salam” yang arti awalnya doa keselamatan justru menjadi “cacian” dan kata “jorok”. Lho bagaimana bisa?

Ucapan ”Assalamu’alaikum”, merupakan anjuran agama, dan sangat berpengaruh terhadap kehidupan umat beragama, dengan salam dapat menjalin persaudaraan dan kasih sayang, karena orang yang mengucapkan salam berarti mereka saling mendo’akan agar mereka mendapat keselamatan baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.” [HR Muslim dari Abi Hurairah]

Saya seringkali menerima sms atau e-mail dari beberapa kawan dan juga beberapa ustadz yang mengawali salamnya dengan singkatan. Singkatannya pun macam-macam. Ada yang singkat seperti "Asw" atau "Aslm". Ada yang sedikit lebih panjang seperti ; “Ass Wr Wb” atau “Aslmwrwb” . Namun yang sering saya dapatkan, adalah singkatan "Ass". Singkatan terakhir ini paling umum dan paling sering digunakan. Bagi saya, ini adalah singkatan yang tidak enak untuk dibaca, terlebih kalau mengerti artinya.

Marilah kita simak singkatan ini. Dalam kamus linguistik yang saya punya, arti dari kata Ass yang berasal dari bahasa Inggris itu adalah sebagai berikut;

“Ass” berarti: Pertama, kb. (animal) yang artinya keledai. Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (Janganlah sebodoh itu). Dan ketiga, Vlug (pantat).

Padahal seperti kita ketahui ucapan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh adalah sebuah ucapan salam sekaligus doa yang kita tujukan kepada orang lain. Ucapan salam dalam Islam sesungguhnya merupakan do’a seorang Muslim terhadap saudara Muslim yang lain. Maka, apabila kita mengucap salam dengan hanya menuliskan "Ass", secara tidak sadar mungkin kita malah mendoakan hal yang buruk terhadap saudara kita.

Kita paham, mungkin banyak orang diantara kita cukup sibuk dan ingin cepat buru-buru menulis pesan. Barangkali, singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan. Karena itu, penulis menyarankan, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap karena sedang menyetir di jalan, misalnya, solusinya cukup mudah adalah menulis pesan to the point saja. Tulislah “met pagi, met siang, met malam dan seterusnya. Ini masih lebih baik dibandingkan kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari doa keselamatan Assalamu'alaikum menjadi "Ass" (pantat).

Jangan sampai awalnya kita ingin menyampaikan doa keselamatan yang terjadi justeru sebaliknya, mendoakan keburukan. Kalau boleh saya mengistilahkah, niat baik ingin berdoa, jadinya malah ucapan kotor.

Ucapan salam adalah ucapan penghormatan dan doa. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka seharusnya kita membalas dengan sebuah penghormatan pula yang lebih baik, atau minimal, balaslah dengan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kamu kerjakan.

Hanya saja, kalau kita mengganti ucapan kalimat salam arti awalnya sangat mulia, maka, yang terjadi adalah sebaliknya, salah dan bisa-bisa menjadi umpatan kotor.

Karena itu, jika tidak berhati-hati, mengganti ucapan Assalamu’alaikum (Semoga sejahtera atasmu) dengan menyingkatnya menjadi “Ass” (pantat), ini mirip dengan mengganti doa yang baik dengan mengganti dengan bahasa jalanan orang Jakarta, yang artinya kira-kira, berubah arti menjadi (maaf) “Pantat Lu!”

Singkatan ala Rasulullah

Meski nampak sederhana, ucapan salam sudah diatur oleh agama kita (Islam). Ucapan Assalamu alaikum dalam Bahasa Arab, digunakan oleh kaum Muslim. Salam ini adalah Sunnah Nabi Muhammad SAW, intinya untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah umat Muslim di seluruh dunia. Mengucapkan salam, hukumnya adalah sunnah. Sedangkan bagi yang mendengarnya, wajib untuk menjawabnya. Itulah agama kita.

Sebelum Islam datang, orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan-ungkapan salam yang lain, seperti Hayakallah. Artinya semoga Allah menjagamu tetap hidup. Namun ketika Islam datang, ucapan itu diganti menjadi Assalamu ‘alaikum. Artinya, semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa.

Ibnu Al-Arabi didalam kitabnya Al-Ahkamul Qur’an mengatakan, bahwa salam adalah salah satu ciri-ciri Allah SWT dan berarti "Semoga Allah menjadi Pelindungmu".

Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasul bersabda, “Kamu tidak akan masuk surga hingga kamu beriman, dan kamu tidak beriman hingga kamu saling mencintai (karena Allah). Apakah kamu maujika aku tunjukkanpada satu perkara jika kamu kerjakan perkara itu maka kamu akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kamu!” (HR. Muslim)

Abu Umammah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi)

Abdullah bin Mas’ud RA meriwayatkan Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan dihadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani)

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan Salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86. Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.

Bedanya agama kita dengan agama lain, setiap Muslim ketika mengucapkan salam kepada saudaranya, dia akan diganjar dengan kebaikan (pahala).

Dalam kaidah singkat menyingkat pun sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasulullah. Dalam suatu pertemuan bersama Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan,” ujar beliau.

Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain. Ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullah wa baraokatuh.” Rasulullah pun bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” [HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah].

Nah dari tiga singkatan itu silahkanAnda pilih yang mana yang Anda inginkan tanpa harus menyingkatnya sendiri yang justru bisa menghilangkan nilai pahalanya. Tentu saja, jangan Anda lupakan, tiga singkatan itu sudah rumus dari Nabi yang dipilihkan untuk kita.

Satu hal lagi yang perlu diingat adalah ketika kita menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf L nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum.

Karena apa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian dilimpahkan kepadamu).

Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka nabi berkata, "Kalau orang kafir mengatakan padamu assaamu 'alaikum, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." [HR. Bukhari]

Tulisan ini, mungkin nampak sederhana. Meski sederhana, dampaknya cukup besar. Boleh jadi, kita belum pernah membayangkannya selama ini. Nah, setelah ini, sebaiknya alangkah lebih baik jika memulai kembali menyempurnakan salam kepada saudara kita. Tapi andaikata memang kondisi tak memungkinkan, sebaiknya, pilihlah singkatan yang sudah dipilihkan Nabi kita Muhammad SAW tadi. Mungkin Anda agak capek sedikit tidak apa-apa, sementara sedikit capek, 30 pahala kebaikan telah kita kantongi.

Diambil dari www.hidayah.com

Fadhilah Sholat Dhuha

Didalam Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. 93:1-2). Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah swt sampai bersumpah pada kedua waktu itu?. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa kedua waktu itu adalah waktu yang utama paling dalam setiap harinya.

Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling getol mendekatkan diri kepadaNya. Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disa’at itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu’, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadanya. Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar untuk kembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).

Lantas bagaimana tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35). Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata “beruntung” bagi hambanya yang suka mendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan kita untuk berdo’a tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan) dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.

Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).

Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah satu amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra: “Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud). Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuk tidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.

Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.

Di kutip : nakasaha.blogspot.com

Sabtu, 10 April 2010

7 Golongan Yang Di lindungi ALLAH

Berkata Abu Hurairah r.a : bahwa Nabi saw telah bersabda: “Ada tujuh kelompok yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindungan-Nya. Mereka adalah pemimpin yang adil, anak muda yang senantiasa beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, seseorang yang hatinya senantiasa dipertautkan dengan mesjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, yakni keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang ketika dirayu oleh seorang wanita bangsawan lagi rupawan lalu ia menjawab: “Sungguh aku takut kepada Allah”, seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya, dan seseorang yang berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian ia mencucurkan air mata”. (H.R.Bukhary – Muslim)
Hadits ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan safaat dari Alloh SWT, yaitu:

1. Pemimpin yang adil
Pemimpin disini bisa presiden, pak camat, pak lurah atau kepala rumah tangga sampai imam di masjid atau musholla. Untuk imam, yang dimaksud imam yang adil adalah tidak membeda-bedakan saat ia sholat sendiri maupun sedang mengimami jamaahnya. Tidak saat ia sendiri ia sholat membaca surah yang pendek, tetapi saat berjamaah ia membaca surah yang panjang.

2. Anak muda yang saleh
Ujian pada masa muda itu sangat beragam dan dahsyat. Oleh sebab itu, apabila ada anak muda yang mampu melewati masa keemasannya dengan taqarrub (mendekatkan) diri kepada-Nya, menjauhkan diri dari berbagai kemaksiatan, serta mampu mengendalikan nafsu syahwatnya, Allah akan memberikan perlindungan-Nya pada hari kiamat. Ini merupakan imbalan dan penghargaan yang Allah berikan kepada anak-anak muda yang saleh.

3.Orang yang hatinya terikat pada masjid
Masjid adalah tempat yang paling dicintai Alloh dimuka bumi ini, jadi sudah sewajarnya apabila manusia-manusia yang hatinya selalu terikat pada tempat yang paling dicintaiNya, akan mendapatkan perlindungan di hari akhir. Tidak ada yang menghalangi dia dan keluarganya kecuali keinginan untuk selalu berjamaah di Masjid/Musholla, adalah salah satu tanda hati sudah terikat kepada Masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah
Makna yang didapat adalah kebersamaan dan persahabatan. Kita melakukan sesuatu bersama-sama dengan saudara kita, dan kita melakukannya semata-mata karena mengharap ridha Alloh; Saat saudara kita lupa dan ingkar kepada Alloh, kita mengingatkannya. Itu adalah cermin persahabatan yang dirahmati Alloh

5. Mampu menghadapi godaan lawan jenis
Dicontohkan saat Nabi Yusuf AS berada dalam istana raja dan mendapat godaan yang luar biasa dari Siti Julaiha, seorang wanita yang sangat rupawan. Nabi Yusuf bermunajat kepada Alloh SWT dan berkata ‘lebih baik hidup di penjara dari pada di istana’ karena beliau tahu betapa Alloh akan melindunginya di yaumil akhir apabila dapat melawan godaan yang sangat berat itu.

6. Ihklas dalam beramal
Semua berawal dari niat, bahkan dalam beramal sekalipun. Dalam hadist Arbain, keutamaan berniat sebelum melakukan amalan ditempatkan pada hadist yang paling pertama. Dilambangkan dalam bersedekah, tangan kiri tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya.

7. Bertahajud dan Berzikir kepada Alloh
Bangun pada tengah malam, berserah diri kepada Alloh, memohon ampun dan mengingat dosa-dosa di masa lalu sampai bercucuran air matanya, termasuk salah satu yang dijamin perlindungannya di hari akhir kelak.
Sudahkah kita termasuk didalam 7 golongan itu?

sumber : kaffah4829.wordpress.com

Makna Tembang Ilir - ilir

Ilir ilir tandure wus sumilir, tak ijo royo royo tak sengguh temanten anyar : kanjeng sunan mengingatkan agar orang orang islam segera bangun dan bergerak karena saatnya telah tiba seperti padi yang sudah siap di panen , agama islam di ibaratkan seperti penganten baru bisa membahagiakan siapapun yang ada di sekitarnya.

Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi, lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodot siro : Blimbing adalah buah segi lima ini melambangkan rukun islam dan sholat lima waktu , walau banyak rintangan kita harus bisa menjalaninya untuk menjaga kehidupan beragama mereka.

Dodot siro , dodot siro kumitir bedahing pinggir, Dondomana, jlumatana, kanggo seba mengko sore : Saat itu kemerosotan moral, telah banyak meniggalkan agama untuk menghadap ALLAH maka harus memperbaiki dengan masuk agama islam.


Mumpung gedhe rembulane, mumpung jembar kalangane, ya suraka surak hiyo : Selagi masih ada waktu dan kesempatan yang lapang untuk memperbaikinya , Disaatnya nanti datang panggilan dari Yang Maha Kuasa nanti, sepatutnya bagi mereka yang telah menjaga kehidupan beragama-nya dengan baik untuk menjawabnya dengan gembira.

Dikutip : citizennews.suaramerdeka.com

Malam Pertama

Indahnya malam pertama Kita

Satu hal sebagai bahan renungan Kita....
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkimpoian kita dengan Sang Maut.

Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu...mempelai sangat dimanjakan
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak Ada sehelai benang pun menutupinya. ..
Tak Ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang - lubang itu pun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu

Setelah dimandikan.. ..,
Kita pun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu ....jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala..,badan. .., Dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ...itulah wajah Kita
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan

Alunan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah dzikir
Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi - saksinya nisan-nisan. .yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar..pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... . Tiba masa pengantin..
Menunggu Dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan

Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap - rayap Dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..

Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...

Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....

Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya Kita tak pernah galau ketakutan... ...

Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal....

Dan Dia Kekasih itu.. Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..

Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga…
Tapi…..tapi ….sudah pantaskah sikap kita selama ini…
Untuk disebut sebagai ahli syurga.

dikutip : alm. Rinto Yuliardi Prihartono

Hati Yang Bersih

"Kebersihan adalah bagian dari IMAN" (Al-Hadits). 

Sebagian dari Kita, mungkin lebih mentafsirkan dalil diatas sebagai anjuran untuk bersih secara Fisik. 
Padahal, maknanya sangat luas, yang juga mencakup Kebersihan secara Psikis / Mental, atau BERSIH HATI. 

Hati Kita senantiasa BERSIH jika Hati Kita selalu BAHAGIA dan TERBUKA.
Dengan Hati yang TERBUKA, Kita bisa mengeluarkan / membuang Kotoran-kotoran dari dalam Hati Kita keluar. 
Dengan Hati yang TERBUKA, Kita juga bisa berbagi KEBAHAGIAN dari dalam Hati tersebut pada lainnya. Dengan saling berbagi KEBAHAGIAAN, maka akan semakin terwujud PERSATUAN yang semakin mempererat kerjasama diantara anak Bangsa dalam membangun secara fisik maupun PSIKIS menuju KEJAYAAN. 
Dan, dengan selalu membersihkan Hati, membuang Kotoran-kotorannya keluar, serta menyebarkan KEBAHAGIAAN yang ada didalam Hati, maka Hati Kita senantiasa memiliki ruang yang lega untuk diisi kembali dengan KEBIJAKSANAAN-KEBIJAKSANAAN dari YANG MAHA BIJAKSANA. 

Untuk mengaplikasikannnya, Kita bisa memulai dengan 4M, yaitu: 
1. Mulai dari Diri Sendiri, Lama-lama akan menular ke yang lainnya. 
2. Mulai dari yang paling Mudah, Lama-lama akan semakin meluas hingga yang sebelumnya dikira sulit namun ternyata dirasa mudah juga. 
3. Mulai dari yang kecil-kecil, Lama-lama akan membesar tanpa terasa. 
4. Mulai SAAT INI, Lama-lama akan keterusan dan menjadi KEBIASAAN. 

Bayangkan jika Mayoritas Umat di Negeri ini mengaplikasikan Salah satu bagian dari Iman tersebut, baik BERSIH secara fisik maupun BERSIH secara PSIKIS (BERSIH HATI). Negara Kitapun bakal lebih "TATA, TENTREM, KERTO, RAHARJO". Semakin bersih dari kemiskinan mental, Semakin bersih dari Korupsi, Semakin bersih dari nafsu angkara murka, dan lain sebagainya. Dan Kitapun meraih KEJAYAAN. 

Salam BERSIH HATI.. 

Catatan dari : Bpk Rizal Sulistyo Nugroho

Sedekah

Energi sedekah sangat berpengaruh luar biasa bagi pelaku dan penerimanya, jika kita mengulurkan tangan memberikan bantuan sedekah dengan ikhlas kepada orang lain, maka antara kita dengan yang menerima bantuan sedekah sama-sama tebentuk sebuah energi positif, yang secara umum bisa dikatakan bahwa sedekah dapat mempererat silaturahmi.

Makna sedekah adalah cinta kasih kepada sesama, barangkali yang demikian itulah sehingga agama dan aliran kepercayaan manapun mengenal dan melakukan sedekah. Begitu pula orang-orang atheis, penganut animisme maupun dinamisme juga melakukan perbuatan mulia yang dinamakan sedekah tersebut.

Terlepas dari syariat agama, secara fitrah kita mendambakan cinta kasih dari sesama manusia. Sebaliknya secara naluri kita akan sedih jika orang lain membenci atau memusuhi kita. Wujud dan cinta kasih dalam islam adalah sedekah, dimana sedekah menyimpan misteri dan membangkitkan energi yang luar biasa.

Anak adam yang memberikan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahui lebih kuat dari seluruh ciptaan Tuhan. Bersedekah dengan tangan kanan dan tangan kiri tidak tahu yang berarti bersedekah tanpa mengharapkan apapun, tanpa pamer, niatnya sangat bersih dan ikhlas hanya mengharap ridha Alloh SWT saja. Inilah energi sedekah yang luar biasa.

Masih banyak orang yang belum bisa melakukan hal tersebut, sedekah yang dilakukan masih mengandung unsur hawa nafsu, kecenderungan ingin dipuji, ingin pamer dan ingin mendapat balasan dari yang menerimanya. Sedekah yang demikian itulah yang kurang dapat memberikan kekuatan energi bagi pemberi maupun yang menerimanya.

"Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik. Dan Alloh akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesaalahmu, dan Alloh mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS.al-Baqarah 271.

Ulurkanlah sedekah dengan ikhlas, meskipun anda tidak mengharapkan balasan tetapi secara otomatis Alloh SWT akan membalas pahala anda dan secara otomatis pula orang yang kita beri akan membalasnya minimal dengan ucapan terima kasih dan senyum yang tulus. Dibalik ucapan terima kasih dan senyuman yang tulus itu sebetulnya tersimpan energi yang sangat besar yang sewaktu-waktu akan membias kepada kehidupan kita.
Semoga kita dapat melakukannya dengan ikhlas...amin ya robbal 'alamin.............

Kejujuran Berbuah Kebahagiaan

Dalam sebuah kerajaan yang di pimpin oleh seorang raja bijaksana tapi sayangnya tidak mempunyai anak satupun, maka untuk meneruskan tahta kerajaannya ia bermaksud untuk menyelenggarakan sandiwara untuk mendapatkan seorang yang berhak meneruskan kedudukannya setelah ia mati,

Sampailah seleksi yang terakhir tinggal 5 orang saja dan sang raja ingin mengetes kejujuran mereka semua, dengan cara memberi 3 buah biji agar di tanam setelah seminggu baru di suruh datang lagi menunjukkan hasilnya.

Waktu yang di nanti - nanti telah tiba setelah berkumpul semua para peserta ternyata 4 orang dapat membawa hasil yang bagus bijinya bisa tumbuh dengan baik, tapi ada peserta terakhir yang gak bisa bawa tanaman yg tumbuh dengan perasaan takut ia mengatakan : " maaf baginda hamba gak bisa menjalankan perintah dengan baik, tapi saya sudah berusaha sekuat tenaga untuk merawatnya tapi hasilnya tetap gak bisa tumbuh seperti yang lain."

Sang raja pun akhirnya memutuskan bahwa pemuda terakhirlah yang bisa meneruskan tahta kerajaannya, karena si pemuda sudah berkata jujur dan mampu berusaha untuk merawat walaupun hasilya gak sesuai dengan yang di inginkan banyak orang, Sang raja mengatakan :" biji itu gak akan mungkin bisa tumbuh walau dilakukan dengan berbagai macam cara, karena sebelum di berikan kepada para peserta sayembara biji biji tersebut telah di rebus dulu maka bijinya akan mati." dan ke 4 peserta yang lain malah dimasukkan kepenjara karena berusaha menipu sang raja.
Akhirnya pemuda yang terakhir tadi yang di angkat menjadi raja

Pesan : Sebuah kejujuran sangatlah berarti dalam segala bidang, katakanlah yang benar walaupun itu pahit rasanya di dengar 

Control Alt Delete

CONTROL: Anda-lah yang harus menetapkan tujuan dan harapan hidup Anda, bukan orang lain yang menentukannya untuk Anda. Tidak setiap orang ingin menjadi tuan bagi dirinya sendiri. Apakah Anda jenis orang yang mempunyai tekad untuk membuat hidup Anda persis seperti yang Anda inginkan ? Jika ya.. mulailah dengan langkah yang tepat: Tuliskan dan tentukan 10 hal terpenting yang ingin Anda capai dan ingin Anda ubah


ALT: Anda berkemauan mengambil resiko apapun untuk perubahan yang terjadi dilingkungan Anda, meskipun itu berarti akan ada perubahan sementara dalam standar kehidupan Anda. Apakah Anda mampu bertahan dan siap untuk menjalani semua perubahan yang terjadi untuk mencapai Impian baru Anda? Bagaimana dengan keluarga Anda ? Anda harus siap untuk melakukannya.


DELETE: Anda siap meninggalkan masa lalu. Bagi kebanyakan orang, tempat kerja mereka saat ini adalah komunitas yang paling aman dan paling bisa diandalkan. Ketika Anda meninggalkan sarang itu, Anda tidak bisa lagi kembali kesana. Apakah anda siap membangun sarang baru dengan komunitas baru? Mulai tinggalkan semua rutinitas masa lalu Anda yang tidak Anda sukai dan yang pasti tidak akan membawa Anda mencapai semua Impian Anda yang baru, mulailah dengan tindakan baru.

Jika kita sanggup melakukan 3 saran diatas, maka saya yakin hidup kita pasti berubah, dimana kita harus mulai berani menentukan tujuan hidup kita sendiri, siap untuk menghadapi dan mengambil segala resiko yang muncul dan bisa menghapus bayangan kegagalan masa lalu kita, mulai membuka lembaran baru, jalani dengan penuh optimisme dan semangat baru, maka semua Impian pasti menjadi kenyataan.

Keutamaan Membaca Al quran

Malam yang sunyi dalam kesendirian membaca al-Quran dengan memahami makna sungguh merupakan kenikmatan tersendiri. Dengan membaca pelan sambil meresapi setiap kandungannya terasa keindahan sendiri, sebagai Allah berfirman, 'Maka bacalah al-Quran apa yang mudah bagimu untuk membacanya.' (QS 73:20). Rasulullah senantiasa mengajarkan kita agar kita mengetahui manfaat dan keutamaan membaca al-Quran diantaranya adalah.

1. Menentramkan hati, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Salam, ' Tidaklah sesuatu kaum berkumpul di suatu masjid daripada masjid-masjid Allah, mereka membaca al-Quran dan mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketentraman hati, mereka diliputi dengan rahmat, malaikat menaungi mereka dan Allah menyebut-nyebut mereka dan Allah menyebut-nyebut makhluk yang ada disisiNya. (HR. Muslim).

2. Penyembuh. Menurut Ibnu Qayyim dalam kitab 'Zadul Ma'ad menyebutkan bahwa al-Quran adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit jasmani maupun rohani, sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman (QS. 10:57).

3. Kedua Orang Tua Mendapatkan Mahkota Surga, dari Muadz Bin Anas, Rasulullah bersabda, 'barangsiapa membaca al-Quran dan mengamalkan apa yang terdapat didalamnya. Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat kelak. Dimana cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari didunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa pahala itu disebabkan amalan seperti itu. (HR. Abu Dawud).

4. Kemuliaan Dari Allah. Orang yang membaca al-Quran senantiasa mendapatkan kemuliaan dari Allah bahkan orang yang masih terbata-bata dalam membaca al-Quranpun mendapatkan dua pahala, sebagaimana sabda Nabi Muhammad,

'Orang yang membaca al-Quran dan ia mahir dalam membacanya maka ia berkumpul bersama para malaikat, yang lebih mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang masih terbata-bata dan merasa berat membacanya maka ia mendapatkan dua pahala.' (HR. Muttafaqun 'Alaihi).

Sementara dihadist yang lain Nabi Muhammad juga bersabda, ' Bacalah dan bacalah sekali lagi bacalah dengan tartil seperti dilakukan didunia karena tempatmu terletak diakhir ayat yang engkau baca.' (HR. Tirmidzi).

5. Dibela di Akherat. Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi bersabda, 'Bacalah al-Quran maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat (pembela) bagi ahlinya yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya. (HR. Muslim).

Yuk, kita giatkan membaca al-Quran...

Rahasia Silaturahmi

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi,maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah....

Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahmi, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah).

Silaturahmi tidak sekedar bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturahmi itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses aktif dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai-berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda, "Yang disebut bersilaturahmi itu bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturahmi itu ialah menyambungkan apa yang telah putus" (HR. Bukhari).

Kalau orang lain mengunjungi kita dan kita balas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang tinggi. Boleh jadi kita melakukannya karena merasa malu atau berhutang budi kepada orang tersebut. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturahmi kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya walau harus menempuh jarak yang jauh dan melelahkan, maka inilah yang disebut silaturahmi. Apalagi kalau kita bersilaturahmi kepada orang yang membenci kita, seseorang yang sangat menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturahmi yang sebenarnya.

Rasulullah SAW pernah memberikan nasihat kepada para sahabat, "Hendaklah kalian mengharapkan kemuliaan dari Allah". Para sahabat pun bertanya, "Apakah yang dimaksud itu, ya Rasulullah?" Beliau kemudian bersabda lagi, "Hendaklah kalian suka menghubungkan tali silaturahmi kepada orang yang telah memutuskannya, memberi sesuatu (hadiah) kepada orang yang tidak pernah memberi sesuatu kepada kalian, dan hendaklah kalian bersabar (jangan lekas marah) kepada orang yang menganggap kalian bodoh" (HR. Hakim).

Dalam hadis lain dikisahkan pula, "Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasulullah SAW kepada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyembungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal shalih yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR. Bukhari Muslim).


Sahabat, bagaimana mungkin hidup kita akan tenang kalau di dalam hati masih tersimpan kebenciaan dan rasa permusuhan kepada sesama muslim. Perhatikan keluarga kita, kaum yang paling kecil di masyarakat. Bila di dalamnya ada beberapa orang saja yang sudah tidak saling tegur sapa, saling menjauhi, apalagi kalau di belakang sudah saling menohok, menggunjing, dan memfitnah, maka rahmat Allah akan dijauhkan dari rumah tersebut. Dalam skala yang lebih luas, dalam lingkup sebuah negara, bila di dalamnya sudah ada kelompok yang saling jegal, saling fitnah, atau saling menjatuhkan, maka dikhawatirkan bahwa bangsa dan negara tersebut akan terputus dari rahmat dan pertolongan Allah SWT.

Silaturahmi adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubungnya silaturahmi, maka ukhuwah Islamiyah akan terjalin dengan baik. Bagaimana pun besarnya umat Islam secara kuantitatif, sama sekali tidak ada artinya bila di dalamnya tidak ada persatuan dan kerja sama untuk taat kepada Allah. Sebagai umat yang besar, kaum muslim memang diwajibkan ada yang terjun di bidang politik, ekonomi, hukum, dsb, karena tanpa itu kita akan dipermainkan dan kepentingan kita tidak ternaungi secara legal di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun demikian, berbagai kelompok yang ada harus dijadikan sarana berkompetisi untuk mencapai satu tujuan mulia, tidak saling menghancurkan dan berperang, bahkan lebih senang berkoalisi dengan pihak lain. Sebagai umat yang taat, kita berkewajiban untuk mendukung segala kegiatan yang menyatukan langkah berbagai kelompok kaum muslimin dan mempererat tali persaudaraan diantara kita semua. Wallahu 'alam...

(diambil dari tausiah Aa Gym, www.republika.co.id)

Berkat Membaca Basmalah!

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan ajaran agama dan tidak mau mengerjakan kebaikan. Perempuan itu senantiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu pekerjaan. Suaminya tidak suka dengan sikap istrinya dan senantiasa memperolok - olokkan istrinya, Suaminya sambil berkata dan mengejek, asyik bismillah , sekejap - kejap bismillah".

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan."Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril A.S. untuk mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.

 Sumber : Catatan dari seorang sahabat

Jumat, 09 April 2010

Jauhilah Hasad


Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran Islam di samping akidah dan hukum. Akhlak bersumber dari jiwa.Kalau jiwa seseorang baik, niscaya baiklah perilakunya. Sebaliknya, jika jiwanya buruk, buruk pula perilakunya. Rasulullah SAW bersabda, ”Ingatlah! Sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik, baiklah tubuh itu semuanya. Dan jika ia rusak, rusaklah tubuh itu semuanya. Ingatlah! Segumpal daging itu adalah hati.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hasad adalah salah satu dari sekian banyak penyakit hati yang ada di dalam diri. Ibnu Taimiyah mengartikan hasad sebagai perasaan tidak suka dengan nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang lain. Dalam bahasa Indonesia, biasanya diartikan dengan dengki atau iri hati. Orang yang memiliki sifat hasad cenderung resah ketika orang lain senang, tapi gembira bukan kepalang ketika melihat orang lain susah. Mereka melihat orang lain yang didengki dengan pandangan negatif. Sebaik apa pun pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang didengki itu, akan selalu tampak salah di mata orang yang dengki.

Maka benarlah kalau Rasulullah SAW sampai mengingatkan, ”Jauhilah hasad, karena hasad itu dapat menghapuskan semua kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu.” (HR Abu Daud). Seorang pendengki dalam meluapkan kedengkiannya biasanya akan melakukan tindakan tidak terpuji. Contohnya, ketika ia melihat keberuntungan orang lain, sebisa mungkin ia akan merusak nama baik orang yang beruntung itu, baik dengan menggunjingkannya (gibah), mengadu domba (namimah), bahkan dengan memfitnahnya.

Pada hakikatnya, orang-orang yang hasad senantiasa menebarkan rasa permusuhan terhadap orang lain. Tidak ada keuntungan dari hasad karena hanya akan merugikan si pendengki sendiri. Andaipun nikmat yang ada pada seseorang yang didengki itu hilang sebagaimana yang dikehendaki oleh si pendengki, nikmat itu tidak akan berpindah kepadanya, sebesar apa pun rasa hasad itu. Jika hal ini telah disadari, untuk apa kita menyimpan hasad dalam hati.

Selain itu, hasad juga digambarkan di dalam Alquran sebagai karakter orang-orang Yahudi. Allah SWT berfirman, ”Ataukah mereka dengki pada manusia (Muhammad) lantaran karunia Allah telah diberikan kepada manusia itu?” (QS Annisaa [4]: 54). Karakter dengki membuat orang Yahudi tidak akan pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Maka, apabila ada seorang Muslim yang berwatak pendengki, ia tak ubahnya seperti orang-orang Yahudi. Sebagaimana hadis Nabi SAW, ”Barang siapa menyerupai suatu kaum, dia bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Daud). Semoga Allah SWT selalu menjauhkan kita dari sifat hasad.

di kutip : Republika